Enaknya Belajar Dengan Portopolio

 



KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

 

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN PKN

SD BERBASIS PORTOFOLIO

 

A.      Konsep dan Hakekat Pembelajaran Portofolio

 

Pembelajaran portofolio adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud nyata dari pembelajaran kontekstual. Pembelajaran portifolio mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke lapangan guna menghubungkan antara tekstual dengan kontekstual dibawah bimbingan guru guna memperoleh sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing-masing kelompok siswa dengan masalah yang dipilihnya.

 

Beberapa langkah yang harus ditempuh baik oleh siswa oleh guru sebagai berikut :

 

Tahap

Siswa

Guru

I

Mengidentifikasi masalah-masalah kebijakan publik masyarakat

Mengidentifikasi masalah-masalah kebijakan publik masyarakat

II

Memilih masalah untuk kajian kelas

Memilih masalah untuk kajian kelas

III

Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas

Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas

IV

Membuat portofolio

Membuat portofolio

V

Menyajikan portofolio

Menyajikan portofolio

VI

Merefleksi pada pengalaman belajar

Merefleksi pada pengalaman belajar

 

Portofolio adalah kumpulan informasi yang tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji, baik dalam kelompok kecil maupun kelas (antar kelompok dalam kelas atau antar kelas dan bahkan antar sekolah).

 

B.       Langkah-langkah Model Pembelajaran Portofolio

 

1.      Mengidentifikasi masalah yang ada dalam masyarakat

2.      Memilih masalah untuk kajian kelas

3.      Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas

4.      Mengembangkan portofolio kelas

 

 

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

MODEL PEMBELAJARAN PKN SD BERBASIS PORTOFOLIO

DI KELAS IV, V, DAN VI

 

Guru memberikan penjelasan kepada masing-masing kelompok mengenai informasi yang didapat oleh para siswa atau kelompok yang satu bermanfaat pula bagi kelompok yang lainnya. Untuk itu setiap kelompok diminta untuk tampil, kemudian yang lain menanggapinya. Apabila kelopok lain mempunyai informasi yang relevan maka dapat dijadikan masukan. Dengan demikian maka akan terlihat mana kelompok yang kurang lengkap atau tidak memiliki informasi.

 

Setelah keempat kelompok mengerjakan tugasnya, hasil karyanya dijadikan portofolio. Kemudian guru menjelaskan spesifikasi portofolio yang terdiri sebagai berikut :

 

1.        Seksi penayangan, bagian ini memuat hal-hal berikut

a.       Rangkuman masalah secara tertulis

b.      Penyajian masalah dengan grafik

c.       Identifikasi sumber-sumber informasi

 

2.        Seksi dokumentasi

a.       Upping surat kabar dan majalah

b.      Laporan tertulis hasil wawancara dengan anggota masyarakat

c.       Laporan tertulis ulasan radio dan televisi tentang masalah

d.      Hasil komunikasi dengan kelompok kepentingan yang bersifat publik dan suasta

e.       Petikan dari sejumlah publikasi pemerintah

 

 

Denah Penyajian Model Pembelajaran Praktik Belajar

Pengetahuan Sosial Berbasis Portofolio




MODUL 11

KARAKTERISTIK WARGA NEGARA INDONESIA

DALAM KONTEKS INDIVIDU YANG BERBINEKA TUNGGAL IKA

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

WARGA NEGARA YANG CERDAS

 

A.  Konsep Warga Negara

 

Menurut Aristoteles, yang disebut warga negara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang yang diperintah, dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah. Selanjutnya warga negara dibagi kedalam dua golongan, yaitu yang menguasai atau yang memerintah dan yang dikuasai atau yang diperintah.

 

B.  Karakteristik Wagra yang Cerdas

 

1.      Kemampuan memperoleh dan menggunakan informasi

2.      Menjaga dan membina ketertiban

3.      Membuat keputusan

4.      Kemampuan berkominikasi

5.      Kerja sama

6.      Melakukan berbagai kepentingan dengan benar

 

C.  Dimensi-dimensi Kecerdasan Warga Negara

 

Warga negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) tidak semata-mata memenuhi kualifikasi cerdas secara intelektual (intellectual quotion) melainkan kecerdasan secara emosional (emotional intellegence), cerdas spiritual (spiritual intellegence), cerdas secara moral (moral intellegence). Oleh karena penting untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi-dimensi kecerdasan tersebut.

 

Setiap warga negara mempunyai potensi dasar mental yang dapat dikembangkan, yang menurut Nursid Sumaatmadja (1998), meliputi :

1.    Minat (sense of interest)

2.    Dorongan ingin tahu (sense of curiosity)

3.    Dorongan ingin membuktikan kenyataan (sense of reality)

4.    Dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry)

5.    Dorongan ingin menemukan sendiri (sense of discovery)

 

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF

 

A.      Pengertian Partisipasi

 

Partisipasi lazimnya dimaknai sebagai keterlibatan atau keikutsertaan warga negara dalam berbagai kegiatan kehidupan bangsa dan negara. Partisipasi yang dapat diberikan bervariasi bentuknya, seperti partisipasi secara fisik maupun secara non-fisik. Ada tiga unsur yang harus dipenuhi untuk dapat dikatakan warga negara yang partisipatif, yaitu :

1.      Ada rasa kesuka relaan (tanpa paksaan)

2.      Ada keterlibatan secara emosional

3.      Memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari keterlibatannya

 

B.       Parsipasi Politik

 

1.      Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan pemerintah

2.      Aktif dalam partai politik

3.      Aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat (LSM)

4.      Diskusi politik

 

C.      Parsipasi Sosial

 

1.      Membantu anggota masyarakat yang membutuhkan

2.      Turut serta membantu jalan keluar atas permasalahan

3.      Tidak menjadi beban masyarakat

4.      Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau gotong royong

5.      Turut menjaga kenyamanan dan keamanan dala kehidupan bermasyarakat

6.      Menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan masyarakat

 

D.      Partisipasi dalam Bidang Ekonomi

 

1.      Membayar pajak

2.      Hermat dan cermat dalam menggunkan anggaran belanja

3.      Mensosialisasikan gerakan menabung

4.      Menyisihkan sebagian harta untuk kepentingan yang membutuhkan

5.      Tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi

6.      Menciptakan lapangan pekerjaan

7.      Mengembangkan jiwa kewirausahaan

 

E.       Partisipasi dalam Bidang Budaya

 

1.      Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme

2.      Mencintai budaya lokal dan nasional

3.      Melakukan berbagai inovasi kreatif untuk menyokong perkembangan budaya daerah

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB

 

A.      Pengertian Tanggung Jawab

 

Tanggung jawab dapat didefinisikan sebagai suatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peran itu merupakan hak maupun kewajiban ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab dapat diartikan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau berprilaku menurut cara tertentu.

 

B.       Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

 

1.      Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakan-Nya

2.      Beribadah sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan

3.      Melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

4.      Menuntut ilmu dan menggunakannya untuk kebaikan

5.      Menjalin tali silaturrahmi

 

C.      Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Masyarakat

 

1.      Memelihara ketertiban dan keamanan

2.      Menjaga rasa persatuan dan kesatuan

3.      Meningkatkan rasa solidaritas

4.      Menghapuskan tindakan-tindakan diskriminatif

 

D.      Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Lingkungan

 

1.      Memelihara kebersihan lingkungan

2.      Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan

3.      Menggunkan teknologi yang ramah lingkungan

 

E.       Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Bangsa dan Negara

 

1.      Memahami dan mengamalkan ideologi nasional

2.      Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan negara di mata dunia internasional

3.      Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

4.      Membina solidaritas sosial

5.      Meningkatkan wawasan kebangsaan

 

 

 

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN PENUH TOLERANSI

 

A.      Manusia Sebagai Makhluk Religius

 

Manusia adalah homo religius artinya mahluk yang beragama, mahluk yang mempunyai keyakinan akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam konstitusi negara kita pun UUD 1945 pada pasal 29 secara eksplisit disebut bahwa “Negara Indonesia berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

 

B.       Pengertian Warga Negara Religius

 

Warga negara religius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran agama yang dipeluk dan diyakininya dalam konteks kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara.

 

C.      Pentingnya Suatu Toleransi

 

Dengan perwujudan sikap dan prilaku yang religius dan penuh toleransi maka akan dapat membangun masyarakat yang beraneka ragam menjadi bangsa maju, berperadaban, kokoh dan tidak terjadi konflik SARA. Disinilah letak pentingnya suatu toleransi.

 

 

 

MODUL 12

PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KONSEP DAN PRINSIP PENILAIAN PKN SD/MI

 

Ada tiga hal yang saling berkaitan dalam kegiatan penilaian, yaitu penilaian, pengukuran, dan tes. Penilaian yang dilakukan guru bertujuan untuk :

1.    Membantu mengklarifikasi tujuan pembelajaran

2.    Menginformasikan kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar

3.    Menginformasikan peningkatan dan hasil belajarnya

4.    Bahan informasi kepada orang tua mengenai efektifitas program sekolah

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

BERBAGAI ALAT PENILAIAN DALAM PKN SD/MI

 

Penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ditinjau dari dimensi kompetensi yang ingin dicapai meliputi tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Berbagai alat penilaian diantaranya : tes tertulis, tes perbuatan, tes lisan, penilaian non tes (Observasi, Kuesioner, Wawancara, Daftar cek, Skala pilihan, Studi kasus, Portofolio)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

MODEL-MODEL ALAT PENILAIAN PKN SD/MI

 

A.      Pengembangan Alat Penilaian Kelas dalam PKn

 

1.      Menyusun spesifikasi tes

2.      Menulis soal tes

3.      Menelaah soal tes

4.      Melakukan uji coba tes

5.      Menganalisis butir soal

6.      Memperbaiki soal tes

7.      Merakit soal

8.      Melaksanakan tes

9.      Menganalisis hasil tes

 

B.       Model-model Alat Penilaian PKn SD/MI

C.      Model Penilaian Catatan Anekdot

D.      Model Penilaian Daftar Cocok

E.       Model Penilaian Skala bertingkat

F.       Model Penilaian Sosiometri

G.      Model Penilaian Pedoman Wawancara

H.      Model Penilaian Daftar Baik Buruk

I.         Model Penilaian Daftar Tingkat Urutan

 

 

 

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

PENGGUNAAN MODEL ALAT PENILAIAN PKN SD/MI

BERBASIS PORTOFOLIO

 

Penilaian pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk melihat sampai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran portofolio. Hasil penilaian dapat diketahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis portofolio tersebut.

Related

sarana pembelajaran 1185798233023910583

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Trending

Arsip Berita

Tayangan

item